Sacom.id – Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, semakin menunjukkan potensinya di kancah internasional. Hingga pertengahan musim, ia menempati peringkat ketiga klasemen sementara Red Bull Rookies Cup 2025, membuka peluang debut lebih cepat di ajang MotoGP berkat aturan baru yang memperbolehkan tiga besar klasemen masuk lebih awal.
Red Bull Rookies Cup, yang sejak 2007 menjadi ajang pembibitan para calon bintang MotoGP, telah melahirkan nama-nama besar seperti Johann Zarco, Jorge Martin, Joan Mir, hingga Pedro Acosta. Dari 22 pembalap reguler MotoGP musim ini, sembilan di antaranya merupakan jebolan ajang ini.
Bagi Veda, posisi ketiga ini adalah hasil dari kebangkitan impresif setelah start musim yang kurang konsisten. Tiga kemenangan dari empat balapan terakhir, termasuk sapu bersih di seri Mugello pada Juni lalu, mengangkat posisinya di papan klasemen. Saat ini, ia hanya terpaut 11 poin dari Brian Uriarte (Spanyol) di posisi kedua, dan 24 poin dari pemuncak klasemen Hakim Danish (Malaysia).
Dengan empat balapan tersisa dua di Red Bull Ring, Austria (16–17 Agustus) dan dua di Misano, Italia (13–14 September), peluang Veda untuk menembus dua besar masih terbuka lebar.
Berdasarkan aturan yang berlaku sejak 2024, tiga besar akhir Rookies Cup diperbolehkan debut di semua kelas MotoGP setahun lebih awal dari batas usia minimal 18 tahun.
Lahir pada 23 November 2008, Veda berpotensi masuk paddock MotoGP pada 2026, atau bahkan lebih cepat jika performanya konsisten.
“Saya pastinya ingin lebih. Semoga bisa meraih podium lagi dan naik peringkat,” ujar Veda, juara Asia Talent Cup 2022, optimistis.
Sejarah mencatat, mantan peringkat tiga Rookies Cup memiliki nasib beragam. Ada yang gagal menembus MotoGP seperti Matthew Hoyle dan Sturla Fagerhaug, namun ada pula yang sukses seperti Raul Fernandez (2016) yang kini sudah tiga musim berlaga di kelas premier.
Selain Veda, Indonesia juga diwakili oleh Muhammad Kiandra Ramadhipa di Rookies Cup 2025. Meski berstatus debutan, Ramadhipa langsung mencuri perhatian lewat podium kedua di Race 1 Sachsenring. Kehadiran dua talenta muda ini semakin menguatkan asa Indonesia untuk mencetak sejarah di lintasan MotoGP. (*)