Sacom.id – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kalimantan Timur melayangkan kritik tajam terhadap Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur yang dinilai gagal mengusut tuntas kasus dugaan tambang ilegal di kawasan Taman Raya Universitas Mulawarman (Unmul).
Ketua Umum SEMMI Kaltim, Adi Songge, menyatakan bahwa kasus ini bukan perkara baru dan semestinya menjadi prioritas aparat penegak hukum. Ia menilai pergantian kepemimpinan di tubuh kepolisian daerah seharusnya membawa semangat baru dalam menegakkan hukum secara tegas dan adil.
“Kasus ini sudah lama menjadi perhatian publik. Namun, hingga kini belum ada langkah tegas dari Kapolda Kaltim untuk mengungkap siapa dalang di balik aktivitas tambang ilegal di Taman Raya Unmul,” ujar Adi, Senin (22/4).
Menurutnya, aktivitas ilegal tersebut telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius dan berdampak langsung pada Fakultas Kehutanan Unmul sebagai pihak yang selama ini menjaga kawasan tersebut.
Bahkan, ia mengungkap bahwa sejumlah mahasiswa mengalami intimidasi dari oknum yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Sudah merusak lingkungan, sekarang mahasiswa pun diancam melalui pesan pribadi. Ini sudah keterlaluan dan sangat memalukan jika aparat tak segera bertindak,” tegas Adi.
Ia juga mendesak Kapolda Kaltim yang baru dilantik untuk membuktikan kapasitasnya. Dalam pandangannya, jabatan sebagai Kapolda bukan sekadar simbol, melainkan amanah besar yang harus dijalankan dengan keberanian dan integritas.
“Kalau tidak mampu menguak kasus ini, lebih baik mundur dari jabatan. Jangan mempermalukan institusi kepolisian dengan ketidakmampuan menangani kasus yang justru sangat terang-benderang,” pungkasnya.